Selama ini seorang Presiden dianggap memiliki jabatan prestise dengan gaji fantastis. Berbagai fasilitas mewah didapatkan dengan mudah. Namun berbeda dengan Jose Mujica yang menyandang gelar “Presiden termiskin di dunia”. Jose Mujica adalah presiden Uruguay ke-40 pada periode Maret 2010 hingga Maret 2015.
- Donasi lebih dari 90% gajinya
Mengutip New York Times, gaji Jose Mujica sebagai presiden mencapai $12 ribu atau Rp180juta per bulan. Namun ia hanya menyisakan $800 dolar atau Rp12 juta untuk kehidupannya sehari-hari. Angka ini nyaris menyamai pendapat per kapita penduduk Uruguay yang saat itu berkisar $775 dolar atau sekitar Rp11,6 juta per bulan.
- Hartanya hanya Rp27 Juta
Saat pertama menjadi presiden (2010), Jose Mujica melaporkan harta kekayaanya yang hanya senilai Rp27 Juta. Harta tsb berasal dari mobil tua yang ia miliki; Volkswagen (VW) Beetle keluaran 1987 yang masih awet hingga sekarang.
- Tidak punya rumah dan menolak tinggal di istana presiden
Selama ini bersama istrinya, Jose tinggal di rumah sederhana pinggir kota sambil berkebun. Rumah ini milik istrinya, dan menurut ketentuan di Uruguay harta tersebut tidak dicatat sebagai milik Jose Mujica. Jose tetap memilih tinggal di rumah ini meski telah menjadi presiden di negara Amerika Latin tersebut.
- Profesi aslinya adalah petani
Ketika menjadi presiden, Jose bahkan masih tetap berkebun bunga krisan bersama istrinya. Dari hasil berkebun ini Jose mendapatkan income tambahan. Mereka tidak punya anak, sehingga pengeluaran rumah tangganya cukup terkontrol.
- Rumah tidak dijaga dengan ketat
Kalau lihat pejabat negara, pasti rumahnya banyak dijaga polisi dan paspampres. Hal ini wajar karena profesi strategis memang punya segudang resiko. Apalagi pejabat tinggi pemerintahan. Tapi, rumah Jose Mujica hanya dijaga oleh 2 orang paspampres. Bahkan mereka tidak punya pelayan maupun juru masak seorang pun.
- Hidup susah sejak kecil
Jose memang sudah merasakan asam garam hidup sejak kecil. Ayahnya meninggal sejak ia berusia 5 tahun dan dalam kondisi kekurangan. Hal inilah yang mendorongnya untuk membantu banyak orang dibandingkan memperkaya dirinya sendiri.
Sebelum menjadi presiden, ia juga pernah menjabat sebagai;
2005-2008 -> Menteri Pertanian, Peternakan dan Perikanan
2008-2010 -> Senator