Solana terancam digeser dari tahtanya sebagai blockchain unggulan Layer 1. Sementara itu, SUI hadir dengan teknologi baru yang semakin menarik perhatian developer dan investor. Apakah ini awal dari pergeseran kekuatan besar di ekosistem blockchain?

Solana terancam posisinya sebagai salah satu blockchain Layer 1 terkuat setelah munculnya SUI yang tumbuh pesat dalam beberapa bulan terakhir. Meski Solana masih unggul dalam banyak aspek, data terbaru menunjukkan bahwa SUI mulai menjadi penantang serius. Pertanyaannya, apakah SUI benar-benar bisa mengguncang dominasi Solana?

Sejarah SUI

SUI dikembangkan oleh Mysten Labs, perusahaan yang didirikan oleh mantan insinyur Meta (Facebook) pada tahun 2021. Tujuan utamanya adalah membangun blockchain generasi baru yang lebih scalable, cepat, dan ramah developer.

Pada 2022, SUI resmi diperkenalkan ke publik dan langsung menarik perhatian investor besar. Di tahun 2023, SUI berhasil meraih pendanaan lebih dari $300 juta dari perusahaan ventura ternama seperti a16z dan Coinbase Ventures.

Salah satu keunggulan historis SUI adalah penggunaan bahasa pemrograman Move, yang awalnya dikembangkan untuk proyek stablecoin Facebook (Libra/Diem). Hal ini memberi SUI fondasi teknologi yang unik dan lebih aman dibanding banyak blockchain lain.

Sejak mainnet diluncurkan pada 2023, SUI terus berkembang pesat dengan adopsi di sektor DeFi, NFT, dan gaming, menjadikannya salah satu proyek Layer 1 yang paling diperhitungkan saat ini. Perjalanan inilah yang menjadi alasan banyak pihak menilai Solana terancam oleh kehadiran SUI.

Pertumbuhan SUI Mengancam Posisi Solana

Solana Terancam? SUI Mulai Kuasai Layer 1

Source: Artemis

Pada 10 Agustus 2025, SUI mencatat 3,51 juta alamat aktif harian, sementara Solana berada di 3,33 juta alamat. Angka ini memang mengesankan, tetapi perlu dicatat bahwa alamat aktif bukan berarti jumlah pengguna unik.

Dari sisi transaksi harian, Solana masih memimpin dengan lebih dari 30 juta transaksi per hari, jauh di atas SUI yang berkisar 10–15 juta transaksi. Namun, tren pertumbuhan SUI yang cepat tetap menjadi sinyal bahwa Solana terancam oleh kehadiran pesaing baru ini.

Kredibilitas SUI Menguat

Langkah institusi besar semakin memberi legitimasi pada SUI, menjadikannya salah satu proyek blockchain yang mulai dilirik serius di kancah global. Dukungan ini tidak hanya bersifat simbolis, tetapi juga mencerminkan kepercayaan terhadap potensi teknologi dan ekosistem SUI dalam jangka panjang. Misalnya:

  • Sygnum Bank (Swiss) resmi mendukung SUI pada 8 Agustus 2025. Layanan yang ditawarkan mencakup simpan, trading, staking, dan bahkan pinjaman berbasis SUI. Kehadiran bank besar seperti Sygnum memberikan sinyal kuat bahwa SUI sudah masuk ke radar lembaga keuangan tradisional.
  • Mill City Ventures, sebuah perusahaan investasi ternama, membeli 5,6 juta token SUI senilai 20 juta dolar AS. Investasi ini bukan sekadar spekulasi jangka pendek, melainkan bentuk keyakinan bahwa SUI memiliki fundamental yang mampu bersaing dengan blockchain Layer 1 lainnya.
  • Grayscale, manajer aset kripto terbesar di dunia, meluncurkan dua trust khusus ekosistem SUI. Langkah ini membuka pintu bagi investor institusional, termasuk hedge fund dan manajer kekayaan global, untuk masuk ke SUI dengan cara yang lebih aman dan regulatif.

Sementara itu, Solana masih lebih dulu didukung Visa dan Shopify, yang memperkuat visibilitasnya di pasar global. Artinya, meski SUI mendapat momentum baru, posisi Solana terancam hanya jika tren dukungan institusi terhadap SUI terus berlanjut secara konsisten.

Ledakan DeFi di Ekosistem SUI

Ekosistem DeFi adalah salah satu faktor paling krusial dalam menilai kekuatan sebuah Layer 1, karena sektor ini mencerminkan seberapa besar aktivitas nyata yang terjadi di blockchain tersebut. Per Juli 2025, Total Value Locked (TVL) SUI naik dari $2,2 miliar menjadi $2,25 miliar, menunjukkan adanya arus dana baru yang terus masuk meski pasar kripto sedang fluktuatif. Lonjakan ini sekaligus membuktikan bahwa minat terhadap SUI bukan hanya bersifat sementara, melainkan tumbuh secara konsisten.

Jika dibandingkan dengan TVL Solana yang saat ini mencapai sekitar $10 miliar, jelas posisi SUI masih jauh tertinggal. Namun, daya tarik SUI terletak pada laju pertumbuhannya yang lebih agresif, terutama karena didorong oleh proyek DeFi unggulan seperti Cetus (DEX), Scallop (Lending), dan NAVI Protocol. Ketiga proyek ini tidak hanya berhasil meningkatkan volume transaksi, tetapi juga memperkuat ekosistem dengan menghadirkan inovasi di bidang likuiditas, pinjaman, dan manajemen aset digital.

Kekuatan dan Kelemahan SUI Dibandingkan Solana

Setiap blockchain Layer 1 pasti memiliki keunggulan sekaligus tantangan, begitu juga dengan SUI dan Solana. Untuk memahami apakah Solana terancam oleh kebangkitan SUI, penting melihat perbandingan keduanya secara lebih seimbang. Keunggulan SUI dapat dilihat berdasarkan,

  • Pertumbuhan pengguna yang lebih cepat, menandakan adopsi yang mulai meluas dan potensi jangka panjang.
  • Dukungan institusi dari Sygnum Bank, Grayscale, hingga investor besar, yang memberi legitimasi tambahan pada ekosistem SUI.
  • Ekosistem DeFi yang berkembang pesat dengan proyek seperti Cetus, Scallop, dan NAVI yang terus memperkuat fondasi jaringan.

Namun, Solana juga masih memiliki keunggulan signifikan yang membuatnya sulit digeser dalam waktu dekat, seperti misalnya,

  • Volume transaksi Solana jauh lebih besar, menunjukkan aktivitas ekosistem yang lebih matang.
  • TVL Solana mencapai sekitar $10 miliar, jauh di atas SUI dengan $2,3 miliar.
  • Branding Solana tetap kuat, baik di kalangan investor ritel maupun institusi.

Dengan kata lain, Solana saat ini masih unggul secara angka dan reputasi, tetapi momentum SUI yang terus meningkat bisa menjadi ancaman nyata dalam jangka menengah. Jika tren dukungan institusi dan pertumbuhan DeFi berlanjut, narasi “Solana terancam” tidak bisa diabaikan.

Masa Depan Layer 1, Apakah Benar Solana Terancam?

Melihat data, jelas bahwa Solana terancam oleh pertumbuhan pesat SUI. Namun, untuk benar-benar menggantikan Solana sebagai Layer 1 unggulan, SUI masih perlu waktu dan aplikasi berskala besar—seperti NFT, GameFi, atau sistem pembayaran—agar bisa menyaingi dominasi Solana.

Bagi investor, SUI memang menarik, tapi risiko volatilitas tetap tinggi. Pantau perkembangan SUI dalam 6–12 bulan ke depan sebelum menarik kesimpulan apakah Solana terancam benar-benar akan menjadi kenyataan atau hanya sekadar wacana sementara.

Mulailah Transaksi Kripto yang Bijak dan Mudah Sekarang!

Untuk platform dalam bertransaksi kripto termasuk trading aset kripto, kamu dapat memilih digitalexchange.id.

digitalexchange.id adalah salah satu platform terkemuka dan terpercaya yang menyediakan layanan transaksi crypto yang aman, cepat, dan handal. Kami menawarkan berbagai fitur yang membantu kamu dalam melakukan analisis pasar, mengelola portofolio, dan menjalankan transaksi dengan mudah. Selain itu, digitalexchange.id juga memiliki reputasi yang baik di industri crypto dan menyediakan dukungan pelanggan yang responsif.

Dengan memanfaatkan platform digitalexchange.id, kamu dapat meningkatkan peluangmu untuk meraih keuntungan dalam trading crypto. Yuk daftar dan transaksi kripto sekarang juga!


Butuh platform jual beli crypto Indonesia dengan spread harga rendah dan liquidity yang cepat?

digitalexchange.id akan menjawab kebutuhanmu

Tersedia di App Store &Play Store

Share This Article: