Apa itu Ethereum Merge?
Kilas Balik Ethereum 2.0
Ethereum 2.0 adalah upaya yang dilakukan oleh tim developer untuk mengubah mekanisme konsensus yang digunakan dalam memproses transaksi yang berlangsung pada blockchain Ethereum. Tidak hanya itu saja, banyak sekali hal yang hendak dilakukan oleh Ethereum pada upgrade Ethereum.
2.0. Ethereum vs Ethereum 2.0, Apa Bedanya?
Perbedaan utama dari Ethereum dan Ethereum 2.0 adalah penggunaan konsensusnya. menggunakan konsensus Proof-of-Work (PoW) untuk melakukan konfirmasi transaksi. Sedangkan versi terbaru yang disebut Ethereum 2.0, menggunakan mekanisme konsensus Proof-of-Stake (PoS) untuk memproses seluruh transaksi yang dilakukan pada blockchain Ethereum. Dengan seluruh jaringan blockchain pindah ke sistem baru, blockchain Ethereum diharapkan akan menjadi lebih efisien, berkelanjutan, dan terukur. Upgrade Ethereum 2.0 ini akan menjadi proses yang kompleks, karena tidak ada blockchain dengan skala sebesar yang pernah merombak protokol konsensusnya hingga saat ini.
Perubahan yang akan Dilakukan Ethereum Merge
Untuk meningkatkan jumlah validator dan memproses transaksi menggunakan PoS, mainnet Ethereum yang masih menggunakan Proof-of-Work perlu digabungkan dengan Beacon Chain. Terdapat tiga tahapan yang dilakukan dalam upgrade Ethereum 2.0.
Pertama, peluncuran Beacon Chain. Fase ini adalah koordinasi mekanisme jaringan baru pada blockchain yang akan digunakan oleh jaringan Ethereum saat transisi dari Proof-of-Work menjadi Proof-of-Stake. Beacon Chain resmi diluncurkan pada bulan Desember 2020 dan berjalan paralel dengan main chain Ethereum yang disebut dengan Mainnet.
Fase kedua adalah The Merge. Di mana Mainnet dan Beacon Chain akan digabungkan dan jaringan Ethereum, kemudian akan mulai beroperasi menggunakan konsensus Proof-of-Stake. Pengujian Ethereum Merge telah dilakukan sebelumnya.
Fase terakhir dari Ethereum 2.0 upgrade ini disebut dengan sharding, yang diharapkan dapat menghilangkan kemacetan data, gas fee yang tinggi, dan mendukung sistem penskalaan layer-2. Meskipun saat ini masih belum diketahui apakah sharding benar-benar mampu mengurangi gas fee atau tidak.
Diharapkan dapat diluncurkan secara resmi pada sekitar tahun 2023, sharding akan membuat blockchain Ethereum utama dipecah menjadi beberapa chain yang lebih kecil untuk bagian yang berbeda dari setiap kumpulan data. Ketika sharding telah terjadi, Ethereum akan dapat menangani ribuan transaksi per detik. Dibandingkan dengan 7-15 transaksi per detik seperti yang dapat ditanganinya saat ini.
Dengan adanya tiga fase di atas, upgrade ini akan memecahkan masalah skalabilitas jaringan, membuatnya setara dengan pemroses pembayaran terpusat seperti Visa. Selain itu, upgrade ini juga juga akan menurunkan penghalang masuk, karena validator hanya akan menyimpan atau menjalankan data untuk sebagian dari seluruh blockchain.
Apa Itu Beacon Chain?
Beacon Chain adalah jaringan independen yang sepenuhnya berjalan menggunakan konsensus PoS. Jaringan ini memungkinkan chain PoS untuk bekerja secara bersamaan dengan chain PoW tanpa memengaruhi yang lain. The Merge sendiri secara khusus mengacu pada saat Beacon chain PoS menggantikan chain PoW yang ada sebagai mekanisme utama untuk konsensus.
Salah satu pendiri Ethereum Vitalik Buterin awal tahun ini menyatakan bahwa Ethereum Merge akan berlangsung pada sekitar bulan Agustus dengan batas waktu 19 September 2022, ketika Beacon Chain mampu untuk menandai transisi resminya dari PoW ke PoS. Mengingat sejarah penundaan upgrade, tanggal rilis Ethereum Merge kemungkinan akan bersifat tentatif, karena bergantung pada hashrate miner yang ada untuk ETH.
Kenapa Ethereum Beralih dari PoW ke PoS?
Efisiensi energi
The Merge akan mengurangi konsumsi energi sebesar 99,95 persen. Hal ini karena miners tidak lagi diperlukan untuk memastikan keamanan blockchain.
Berkurangnya sentralisasi jaringan dan hambatan untuk masuk
Saat ini, di PoW, hanya miner ETH dengan hash power (seringnya menggunakan hardware GPU mahal) yang akan mendapatkan imbalan karena membantu mengamankan blockchain. Namun, setelah upgrade The Merge, tidak lagi dibutuhkan hardware untuk membantu memvalidasi jaringan dengan cara staking di PoS. Alhasil, hambatan untuk masuk ke jaringan akan lebih rendah, sehingga memungkinkan lebih banyak pengguna untuk bergabung dan meningkatkan desentralisasi jaringan.
Meningkatkan transaksi
Node, di bawah mekanisme PoS, memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi dalam jaringan. Hal ini memungkinkan jaringan menskalakan transaksi dengan membuat blok saat bekerja dengan Beacon Chain antar validator. Proses ini merupakan transisi untuk menggabungkan mekanisme konsensus yang berbeda di jaringan.
Apa Saja Dampak dari Ethereum Merge?
Di bawah ini adalah efek dari Ethereum Merge yang perlu kamu ketahui:
- Para miners ETH tidak akan lagi dapat menambang di bawah mekanisme PoW.
- Pemilik ETH dapat staking aset mereka untuk mendapatkan keuntungan.
- ETH naik hampir 30 persen selama seminggu terakhir setelah developer mengetahui bahwa tanggal 19 September 2022 merupakan tanggal potensial untuk Ethereum Merge. Sejumlah analis memprediksi ETH bakal reli lebih tinggi saat Ethereum Merge resmi diluncurkan. Kendati begitu, peningkatkan ini tentu bukan jaminan, karena sejatinya harga aset kripto bergantung pada kondisi pasar.
Lantas, Apa yang Harus Dilakukan oleh Pemegang ETH Setelah Ethereum Merge?
Para pemegang ETH tidak perlu melakukan apa pun. Pasalnya, Ether (ETH) di jaringan Ethereum yang saat ini berada di bawah mekanisme PoW tidak akan terpengaruh karena adanya upgrade protokol. Selain itu, dana apa pun yang disimpan di wallet kamu akan tetap dapat diakses setelah Ethereum Merge. Jadi, pengguna tidak perlu melakukan apa pun atas upgrade ini.
Kendati begitu, pengguna diimbau lebih berhati-hati karena beberapa pihak tidak bertanggung jawab mungkin saja ingin mengambil keuntungan selama masa transisi. Ingatlah bahwa tidak ada token baru yang dijadwalkan muncul bersamaan saat upgrade.
Kesimpulan
Merge adalah upgrade besar di jaringan Ethereum karena secara langsung memengaruhi mekanisme konsensus jaringan yang digunakan untuk memastikan keamanan blockchain. Secara umum, upgrade ini tidak akan berdampak pada skalabilitas jaringan dalam jangka pendek, tetapi di masa mendatang.