Jerome Powell mundur dari jabatannya sebagai Ketua The Fed menjadi sorotan besar dalam dunia keuangan global. Bagi pelaku pasar, momen ini menjadi sinyal penting arah suku bunga dan kebijakan moneter AS. Tak terkecuali bagi investor aset kripto, yang langsung merespons dengan lonjakan harga tajam.

Rumor mengenai Jerome Powell mundur dari jabatannya sebagai Ketua The Fed menjadi perhatian penting dalam perkembangan ekonomi global. Pertengahan Juli 2025 menjadi momen krusial bagi pasar keuangan global. Jerome Powell, Ketua Federal Reserve Amerika Serikat, dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk mengundurkan diri sebelum masa jabatannya berakhir pada Mei 2026. Spekulasi ini muncul di tengah badai politik menyangkut proyek renovasi markas besar The Fed yang biayanya membengkak hingga $2,5 miliar, serta kritik keras dari Presiden Donald Trump terhadap pengelolaan institusi tersebut.

Namun, lebih dari sekadar isu internal, rumor ini langsung mengguncang ekspektasi pasar, termasuk pasar aset digital. Investor menilai bahwa pergantian kepemimpinan di The Fed dapat membuka peluang pelonggaran kebijakan moneter yang lebih agresif. Imbasnya, pasar kripto langsung merespons dengan reli harga signifikan, didorong oleh harapan suku bunga rendah dan arus masuk modal baru ke aset digital seperti Bitcoin dan Ethereum.

Rumor Mundurnya Jerome Powell dan Badai Politik

Pertengahan Juli 2025 menjadi momen krusial di dunia keuangan global. Jerome Powell, Ketua Federal Reserve Amerika Serikat, dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk mundur sebelum masa jabatannya berakhir pada Mei 2026. Spekulasi ini mencuat di tengah sorotan tajam pada proyek renovasi markas besar The Fed di Washington yang biayanya membengkak dari $1,9 miliar menjadi $2,5 miliar. 

Keributan ini semakin panas setelah Presiden Donald Trump secara terbuka mengecam Powell. Trump menyebut pengelolaan The Fed boros, lamban memangkas suku bunga, dan tidak pantas menghamburkan dana $2,5 miliar untuk proyek renovasi. Tak hanya itu, Trump mengganti tiga anggota komisi pengawas proyek dan meminta klarifikasi dari Direktur Kantor Anggaran, Russ Vought, yang menyatakan bahwa presiden “sangat khawatir” soal transparansi dan efisiensi penggunaan dana publik

Powell sendiri sudah meminta inspektur jenderal The Fed agar melakukan review terbuka terhadap proses renovasi, merespons tekanan dan kritik yang kian tajam dari Gedung Putih dan legislatif. Namun, tuduhan pembengkakan anggaran dan dugaan fitur mewah pada proyek itu tetap menjadi bahan bakar tekanan politik dan opini publik.

Bisa kah Trump Memecat Powell?

Rumor mundurnya Powell makin menguat ketika Bill Pulte, Direktur Federal Housing Finance Agency (FHFA) sekaligus pejabat Trump, menyebut adanya laporan internal bahwa Powell dapat memilih untuk undur diri lebih awal. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Kevin Hassett, penasihat ekonomi utama Trump, yang mengonfirmasi bahwa pemerintah sedang meneliti secara legal kemungkinan memecat Powell. Hassett menyatakan, “Jika ada alasan sah, Trump akan mengambil langkah itu”.

Namun, berdasarkan undang-undang, Presiden AS tidak bisa memecat Ketua The Fed sembarangan. Pemberhentian hanya bisa dilakukan dengan alasan “for cause” atau pelanggaran berat yang dapat dibuktikan secara hukum. Hingga saat ini belum ada bukti jelas adanya pelanggaran hukum oleh Powell. Banyak analis menilai tekanan terhadap Powell lebih didorong oleh ketidaksepakatan atas kebijakan moneter, terutama resistensinya memangkas suku bunga lebih agresif sesuai keinginan Presiden

Klarifikasi Powell

Powell dalam beberapa kesempatan membantah tuduhan telah mengarahkan renovasi ke arah kemewahan berlebihan. Ia menekankan bahwa peningkatan biaya utamanya disebabkan kebutuhan mendesak untuk memperbarui struktur gedung lama dan penghapusan bahan-bahan berbahaya seperti asbes dan timbal. Inspeksi dan audit internal telah dilakukan untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas.

Proses Suksesi dan Prediksi Pergantian Ketua The Fed

Secara resmi, proses penggantian Powell disebut sudah berjalan sejak awal Juli, sebagaimana dikonfirmasi oleh Menteri Keuangan Scott Bessent. Ia menyatakan bahwa Gedung Putih ‘ingin transisi yang jelas dan tanpa kebingungan’ bagi pasar keuangan global dan berharap pengumuman resmi kandidat pengganti keluar sebelum akhir tahun ini.

Calon yang disebut-sebut sebagai kandidat utama pengganti Powell antara lain Kevin Hassett, Michelle Bowman (Gubernur The Fed yang cenderung dovish), dan Kevin Warsh (mantan Gubernur The Fed). Trump diperkirakan akan memilih sosok yang sejalan dengan agenda “pro-suku bunga rendah” untuk mendorong stimulus ekonomi.

Dampak Potensial Jika Jerome Powell Mundur


Spekulasi seputar kemungkinan Jerome Powell mundur mendorong munculnya ekspektasi baru di pasar, terutama terkait arah kebijakan moneter selanjutnya. Setelah kabar tersebut mencuat, harga Bitcoin langsung melonjak hingga 10%, menembus level $122.000—level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir. Ethereum pun naik menembus $2.850.

Analis menilai kenaikan pesat ini terjadi karena ekspektasi bahwa pengunduran diri Powell akan membuka jalan bagi Ketua The Fed baru yang lebih dovish (pro suku bunga rendah). Secara historis, kebijakan moneter longgar cenderung meningkatkan minat investor pada aset berisiko, termasuk kripto, sebagai lindung nilai terhadap pelemahan dolar dan potensi inflasi.

Dukungan arus masuk dana besar ke pasar kripto juga semakin kuat. Pada 11 Juli, sebanyak 11 spot Bitcoin ETF di AS mencatat inflow total $1,03 miliar, menyusul inflow $1,17 miliar pada hari sebelumnya. Ini adalah dua hari berturut-turut dengan dana masuk di atas $1 miliar—rekor tertinggi sejak peluncuran ETF di 2024 (Cointelegraph).

Kapitalisasi Pasar Kripto, Volatilitas, dan Akumulasi

Kapitalisasi pasar kripto global naik mendekati $3,63 triliun, tertinggi sejak April 2025. Para trader dan institusi memanfaatkan volatilitas tinggi akibat rumor suksesi dan kebijakan The Fed, memperbesar peluang untuk mengakumulasi aset kripto.

Reaksi Pasar

  • Ekspektasi dovish dan pelonggaran likuiditas: Penggantian Powell diprediksi membuka peluang pemangkasan suku bunga lebih agresif ke depan.
  • Volatilitas tinggi dimanfaatkan trader: Situasi ketidakpastian digunakan untuk spekulasi dan akumulasi aset digital.
  • Menguatnya narasi Bitcoin sebagai “safe haven” alternatif: Setiap tanda eskalasi masalah politik dan keuangan AS meningkatkan minat pada kripto.

Krisis Federal Reserve dan Reposisi Aset Global

Isu pengunduran diri Jerome Powell menjadi simbol dari benturan kebijakan moneter independen dengan tekanan politik. Pergolakan di tubuh The Fed bukan sekadar isu internal, namun berdampak luas ke seluruh pasar global dari Wall Street hingga pasar kripto. Situasi ini menunjukkan bagaimana isu Jerome Powell mundur turut membentuk respons pasar dan penyesuaian strategi investor di berbagai sektor. Dengan rumor dan spekulasi yang terus berkembang, investor internasional akan terus menanti keputusan resmi Gedung Putih dan Federal Reserve dalam beberapa bulan ke depan.


Disclaimer!

Artikel ini disusun untuk tujuan edukatif oleh penulis independen dan tidak mewakili pandangan resmi pemerintah, lembaga keuangan, atau otoritas perdagangan mana pun. Segala analisis mengenai dampak kebijakan tarif, perdagangan internasional, dan aset digital seperti kripto bersifat informatif.

Raihlah Keuntungan Trading Crypto Sekarang!

 

Untuk platform transaksi crypto termasuk trading aset crypto, kamu dapat memilih digitalexchange.id. Digital Exchange.id adalah salah satu platform terkemuka yang menyediakan layanan transaksi crypto yang aman, cepat, dan handal. Kami menawarkan berbagai fitur yang membantu kamu dalam melakukan analisis pasar, mengelola portofolio, dan menjalankan transaksi dengan mudah. Selain itu, Digital Exchange.id juga memiliki reputasi yang baik di industri crypto dan menyediakan dukungan pelanggan yang responsif. Dengan memanfaatkan Digital Exchange.id, kamu dapat meningkatkan peluangmu untuk meraih keuntungan yang nyata dalam trading crypto. Lakukan transaksimu sekarang juga!


Share This Article: