Sejarah Tezos (XTZ)

Tezos merupakan sebuah teknologi blockchain yang dirancang untuk mendukung dan menjalankan aplikasi terdesentralisasi serta smart contract. Mainnet Tezos, yang pertama kali diusulkan pada tahun 2014, resmi diluncurkan pada tahun 2018 dan telah mencapai pertumbuhan yang stabil, menjadikannya sebagai pesaing yang tangguh bagi jaringan Ethereum.

Ekosistem Tezos didukung oleh berbagai entitas di seluruh dunia, termasuk Tezos Foundation yang berbasis di Swiss. Tezos Foundation merupakan entitas nirlaba yang bertanggung jawab atas inisiatif yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan adopsi teknologi blockchain Tezos.

Pada tahun 2014, Arthur dan Kathleen Breitman, pasangan suami istri, memperkenalkan Tezos. Terletak di Zug, Swiss, Tezos Foundation didirikan pada tahun 2017 sebagai wadah untuk mengembangkan dan memajukan proyek ini dan pada tahun yang sama, Tezos mengadakan penggalangan dana yang menghasilkan jumlah dana sebesar $232 juta, yang merupakan rekor penggalangan dana terbesar dalam sejarah proyek blockchain. Pada tahun 2018, mainnet Tezos berhasil diluncurkan dan mengalami pertumbuhan yang pesat, meskipun dalam kondisi pasar yang lesu (bear market).

Smart contract di Tezos menggunakan bahasa pemrograman Michelson yang khusus untuk Tezos dan sering ditulis dengan bahasa yang lebih tinggi seperti SmartPy, Ligo, atau Archetype yang dikompilasi menjadi Michelson. Tezos adalah blockchain dengan mekanisme Proof of Stake (PoS). Secara teknis, Tezos menggunakan varian PoS yang disebut Liquid Proof of Stake (LPoS), yang merupakan implementasi khusus untuk Tezos.

Apa yang Membuat Tezos (XTZ) Menarik?

Tezos memiliki perbedaan utama dengan platform smart contract lainnya dalam dunia blockchain. Mekanisme tata kelola on-chain dan kemampuan untuk melakukan perbaikan mandiri dirancang agar dapat mencapai konsensus dalam meningkatkan blockchain tanpa perlu melakukan hard fork yang memisahkan jaringan seperti yang terjadi pada Bitcoin Cash. Tezos bermaksud untuk mencegah hal tersebut.

Dengan adanya perbaikan mandiri ini, Tezos dapat dengan mudah beradaptasi dengan perubahan peraturan dan teknologi yang terus berkembang. Tezos mampu mengimplementasikan peningkatan tanpa banyak gangguan, bahkan ketika terjadi perubahan komponen fundamental seperti mekanisme konsensus yang terjadi saat peningkatan protokol Ithaca 2. Sebaliknya, Ethereum 2.0 akan menjadi langkah besar bagi Ethereum yang memerlukan blockchain yang baru dan terpisah untuk dapat melakukan perubahan yang signifikan.

Mengapa Manchester United Memilih Tezos (XTZ)?

Keputusan Manchester United untuk bekerja sama dengan Tezos didasarkan pada reputasi platform ini sebagai open source, hemat energi, fokus pada keamanan, dan kemampuan untuk ditingkatkan dengan mudah.

Fitur-fitur ini sesuai dengan upaya Manchester United dalam mempromosikan kelestarian lingkungan dan berkembang dengan dukungan dari komunitas global.

Victoria Timpson, CEO Aliansi dan Kemitraan Manchester United, menjelaskan bahwa kemitraan ini merupakan langkah klub dalam memajukan keberlanjutan energi dan lingkungan yang hemat.

“Ini adalah kemitraan yang sangat menarik bagi Manchester United karena ini menyelaraskan kami dengan salah satu blockchain paling canggih, andal, dan berkelanjutan di bidang teknologi yang menjanjikan untuk benar-benar merevolusi cara bahwa semua orang, termasuk Klub dan penggemar kami, dapat berinteraksi.”

Victoria Timpson

CEO Aliansi dan Kemitraan Manchester United

Edward Adlard, Kepala Adopsi dan Pengembangan Bisnis Ekosistem Tezos, menyatakan bahwa melalui kemitraan ini, Manchester United dapat menggunakan teknologi blockchain dan Web3 untuk membawa perubahan pada penggemar, pemain, tim, dan mitra mereka.

Teknologi blockchain yang dikembangkan oleh Tezos memiliki desain hemat energi, memungkinkannya beroperasi dengan cara yang lebih bersih dan ramah lingkungan dibandingkan dengan sistem blockchain lainnya.

Tezos (XTZ) di Gandeng Merek Ternama

Tezos adalah salah satu jaringan blockchain yang dapat digunakan dengan cepat untuk memverifikasi transaksi keuangan dengan tingkat kepercayaan yang minim. Pada bulan September 2019, divisi kejahatan siber Gendarmerie (C3N) menjadi salah satu lembaga pertama yang menggunakan Tezos untuk memvalidasi anggaran yudisial mereka. Selain itu, Tezos juga dapat digunakan untuk mentransfer kepemilikan aset yang tidak likuid, seperti real estat, barang seni, dan perhiasan. Sebagai contoh, perusahaan bernama MountX menggunakan Tezos untuk tokenisasi properti di Meksiko. Ekosistem NFT Tezos juga semakin populer dan menarik perhatian merek-merek ternama seperti Manchester United, Ubisoft, Redbull Racing, McLaren, dan banyak lagi.

Nah, kabar baiknya aset Tezos sudah listing di digitalexchange.id, loh! Kamu sudah dapat berinvestasi aset Tezos di digitalexchange.id

Share This Article: