Di sekitar akhir bulan Oktober – November 2022 lalu, ada kejadian yang cukup menghebohkan dunia kripto, yakni kematian tiga bos perusahaan kripto yang terjadi dalam waktu berdekatan. Tiga orang yang punya peran penting dalam industri cryptocurrency itu meninggal secara mendadak, dengan sebab yang tak diduga.  Secara umum, tiga bos kripto meninggal dunia masing-masing disebabkan karena kecelakaan helikopter, tenggelam, dan tewas saat tidur. 

1. Nikolai Mushegian

Nikolai sendiri merupakan orang yang cukup penting di industri cryptocurrency, Ia merupakan salah satu pendiri platform pinjaman kripto MakerDAO dan pengembang mata uang terdesentralisasi DAI.  Beberapa waktu sebelum kematiannya, Nikolai sempat memposting ketakutannya, ia menulis bahwa ia takut lantaran bakal dibunuh oleh Mossad (badan intelijen Israel) dan CIA (badan intelijen Amerika Serikat). 

Nikolai ditemukan tewas tenggelam pada 28 Oktober 2022, di sebuah pantai di Puerto Rico. Nikolai yang sudah tak bernyawa dengan berpakaian lengkap dan membawa dompet, ditemukan oleh peselancar di perairan pantai Ashford, Puerto Rico. 

Sebagian orang meyakini apabila kematian Nikolai disebabkan ada pihak ketiga yang membunuhnya. Namun, pihak keluarga mengkonfirmasi bahwa Nikolai memang memiliki kesehatan mental yang terlalu paranoid terhadap sesuatu.

2. Tiantian Kullander

Tiantian Kullander yang merupakan bos perusahaan kripto Amber Group, ditemukan meninggal dunia saat tidur. Kematian Kullander itu lantas dikabarkan ke publik oleh pihak perusahaan Amber Group. Ia meninggal dalam tidurnya pada 23 November 2022. Pihak perusahaan tidak menjelaskan detail lebih lengkap soal kematian bosnya.

Tiantian pernah masuk dalam Forbes 30 under 30 Asia tahun 2019 bidang Finance karena, berhasil membangun perusahaanya (Amber Group) hingga memiliki valuasi sebesar $3 Miliar (Rp46 Triliun). Ia meninggal tepat di usia 30 tahun.

 

3. Vyacheslav Taran 

Vyacheslav Taran adalah bos perusahaan investasi kripto Libertex Group yang telah berdiri sejak tahun 1997. Kecelakaan terjadi di daerah Perancis dalam penerbangan dari titik awal Lausanne, Swiss ke Monako. Helikopter berjenis H130 tersebut diketahui hanya ditumpangi oleh Taran yang berusia 53 tahun dan seorang pilot asal Perancis berusia 35 tahun. Tak hanya Taran, pilot asal Perancis itu pun dikabarkan juga meregang nyawa dalam kecelakaan helikopter. 

Banyak asumsi yang beredar apabila kematian Taran dalam kecelakaan helikopter ini diakibatkan oleh musuh-musuhnya. Asumsi itu mencuat setelah salah satu media asal Rusia, Life, mengeklaim bahwa Taran memiliki banyak “musuh” di Rusia. Musuh tersebut muncul setelah perusahaan investasi yang ia rintis, Forex Club, disebut merugikan banyak nasabah dan investor di Rusia.

Hingga saat ini, pihak berwenang setempat sendiri tengah menginvestigasi lebih lanjut terkait penyebab kecelakaan helikopter dan kematian Taran serta pilot.  Dari hasil investigasi sementara yang sudah dilakukan, hasilnya tak menunjukkan bahwa terdapat kesengajaan yang bisa membuat helikopter tersebut jatuh dan menewaskan Taran.  Baik Mushegian, Taran, dan Kullander, ketiganya dirumorkan meninggal akibat adanya upaya pembunuhan yang dilakukan oleh pihak lain. Namun, hingga saat ini belum ditemukan bukti yang mendukung rumor tersebut.

Share This Article: