Halo Kriptopers apa kabar? Kali ini kita akan membahas tentang blockchain. Kriptopers pasti sudah paham Apa itu blockchain?

Dengan adanya teknologi blockchain, untuk pertama kalinya kita bisa memiliki aset berharga yang sepenuhnya ada di internet, tanpa bentuk fisik. Dalam konteks ini, penting juga untuk memahami bagaimana cara kerja blockchain, mengapa teknologi ini begitu penting, dan jenis-jenis blockchain yang ada.

Nah, langsung saja disimak yuk ulasan tentang apa itu blockchain berikut ini.

Apa itu Blockchain?

Blockchain adalah sebuah teknologi yang mengubah paradigma dalam manajemen data. Dalam blockchain, data transaksi dikumpulkan ke dalam blok-blok dengan kapasitas terbatas, yang membedakannya dari database tradisional. Ukuran blok dapat mencapai beberapa MB dan dapat menyimpan ribuan data transaksi keuangan tergantung pada ukurannya.

Setiap blok yang diverifikasi memiliki kode unik yang disebut hash, yang dihasilkan dari data dalam blok dan hash dari blok sebelumnya. Kode hash ini memastikan bahwa semua blok saling terhubung dalam rantai berkelanjutan. Jika data dalam satu blok diubah, hashnya juga berubah, dan ini akan berdampak pada seluruh rantai. Oleh karena itu, data dalam blok yang telah terhubung dalam rantai blockchain sangat aman dan tidak dapat diubah tanpa mengubah seluruh sejarah transaksi sebelumnya.

Sejarah Blockchain

Blockchain selalu dikaitkan dengan aset crypto, tetapi sebenarnya teknologi ini telah ada sejak sebelum Bitcoin muncul. Pada awal tahun 1990-an, dua ilmuwan bernama Stuart Haber dan Scott Stornetta menciptakan konsep blockchain.

Konsep ini kemudian menjadi landasan bagi penciptaan Bitcoin oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2009. Nakamoto pertama kali merancang konsep blockchain Bitcoin pada tahun 2008 dan menerbitkan whitepaper pertama tentang teknologi ini pada tahun 2009.

Dalam whitepaper tersebut, Nakamoto mengacu pada tiga hasil penelitian dari kriptografer Haber dan Stornetta, dan menjelaskan bagaimana teknologi blockchain dapat meningkatkan keamanan transaksi aset digital melalui pendekatan desentralisasi yang unik.

Cara Kerja Blockchain

Setelah Kriptopers tahu mengenai apa itu blockchain dan sejarah tentangnya, saatnya Kamu harus pahami cara kerja blockchain. Genesis block, atau blok awal dalam suatu blockchain, menjadi titik awal dari rantai blok di dalam blockchain. Setiap blok baru yang ditambahkan akan terhubung secara berurutan ke rantai tersebut. Blok-blok berikutnya akan mencatat data tentang seluruh transaksi yang terjadi sebelumnya, memastikan keberlangsungan dan integritas blockchain.

Proses verifikasi blok sebelumnya merupakan langkah penting dalam setiap blockchain, meskipun metodenya dapat bervariasi tergantung pada mekanisme konsensus yang digunakan. Mekanisme ini berfungsi untuk memastikan bahwa data yang dimasukkan adalah benar, akurat, dan aman. Sebagai contoh, dalam jaringan Bitcoin, para penambang harus memecahkan teka-teki kriptografi yang rumit untuk menambahkan blok baru ke dalam rantai. Setelah transaksi berhasil diverifikasi, data transaksi akan disimpan dalam blok bersama dengan ribuan transaksi lainnya. Informasi dalam blok ini mencakup nilai transaksi, tanda tangan digital, dan pihak yang terlibat. Urutan transaksi tetap terjaga, dengan transaksi terbaru ditempatkan di bagian paling depan.

Ketika semua transaksi dalam sebuah blok telah diverifikasi, algoritma blockchain akan membuat hash berdasarkan data transaksi di dalam blok tersebut. Selanjutnya, blok baru akan memiliki data hash blok sebelumnya, sehingga terhubung secara berkelanjutan dengan rantai blockchain.

Sebuah blok yang baru ditambahkan ke dalam blockchain akan menjadi publik dan dapat diakses oleh siapa saja, termasuk pengguna. Data blockchain publik, seperti yang ada pada Bitcoin atau Ethereum, dapat dilihat melalui berbagai layanan, seperti blockchain.com atau Etherscan.io.

Penting untuk dicatat bahwa informasi tentang setiap blok dan rantai blockchain tidak disimpan dalam satu komputer, melainkan didistribusikan di seluruh jaringan oleh penambang yang bertindak sebagai node. Sistem semacam ini dikenal sebagai buku besar terdistribusi (distributed ledger).

Kekurangan Blockchain

  • Konsumsi Energi yang Besar: Teknologi blockchain memerlukan sejumlah besar energi listrik untuk operasinya. Energi ini diperlukan oleh penambang yang bertindak sebagai node dalam memproses penambahan blok ke dalam rantai blockchain. Sebagai contoh, jaringan Bitcoin diketahui mengonsumsi sekitar 80 Terawatt-jam per tahun (CCAF).
  • Masalah Kepadatan Jaringan: Kepadatan jaringan dalam sebuah blockchain dapat mengakibatkan berbagai masalah, termasuk biaya transaksi yang tinggi, proses transaksi yang lambat, dan bahkan kegagalan transaksi. Blockchain generasi awal, seperti Bitcoin dan Ethereum, memiliki keterbatasan dalam hal kapasitas transaksi yang dapat diolah dalam satu waktu.
  • Tantangan Skalabilitas: Salah satu kendala besar dalam penggunaan luas blockchain adalah skalabilitas. Teknologi blockchain masih dalam tahap pengembangan, dan belum jelas apakah jaringannya dapat menangani beban yang sangat besar saat digunakan oleh jutaan pengguna secara bersamaan. Oleh karena itu, banyak proyek blockchain baru yang tengah berupaya mengatasi masalah skalabilitas dan meningkatkan kecepatan transaksi.

Keuntungan Blockchain

  • Tingkat Keamanan: Jaringan blockchain dijamin keamanannya melalui penggunaan teknologi kriptografi yang canggih. Meski demikian, ada potensi risiko keamanan terkait dengan teknologi yang terhubung ke jaringan blockchain, seperti dompet digital, server penyimpanan data, situs web, dan platform aplikasi terdesentralisasi.
  • Perlindungan Anonimitas Data Transaksi: Blockchain menyediakan tingkat anonimitas data transaksi, di mana data pribadi setiap transaksi disembunyikan. Sistem ini memberikan perlindungan bagi privasi pengguna sambil mempertahankan tingkat transparansi.
  • Cakupan Global: Aplikasi dan platform yang menggunakan teknologi blockchain bersifat global dan tidak terikat oleh batasan negara atau wilayah. Pemindahan aset dan pelaksanaan transaksi blockchain dapat dilakukan dari seluruh dunia yang memiliki akses internet.
  • Transaksi Peer-to-Peer (P2P): Semua transaksi dalam sistem terdesentralisasi diproses secara langsung oleh pengguna tanpa melibatkan perantara pihak ketiga.
  • Keterbukaan Data: Seluruh data transaksi yang pernah terjadi dalam sebuah blockchain publik dapat diakses dengan mudah melalui berbagai sumber seperti ETHscan. Informasi ini mencakup nilai transaksi, waktu pelaksanaan, dan alamat tujuan transaksi.

Baca juga: Investasi Crypto Jangka Panjang Terbaik di Tahun 2023

Hubungan antara Blockchain dengan Aset Crypto

Saat berbicara tentang teknologi blockchain dan kripto, sering kali ada kebingungan terkait dengan hubungan keduanya. Meskipun kaitan antara keduanya sangat erat, perlu dipahami bahwa mereka adalah entitas yang berbeda.

Aset kripto seperti Bitcoin adalah salah satu implementasi pertama dari teknologi blockchain. Namun, blockchain sendiri memiliki potensi jauh lebih luas daripada hanya sebagai dasar untuk mata uang digital.

Blockchain adalah teknologi yang mendasari kripto, memungkinkan transaksi aset kripto, sementara kripto adalah aset digital yang beroperasi di atas jaringan blockchain. Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat lebih baik mengenali peran masing-masing dalam ekosistem blockchain dan crypto.

Karakteristik dari Blockchain

Jaringan blockchain memiliki beberapa fitur kunci yang menjadikannya teknologi yang unik dan berharga dalam berbagai aplikasi. Mari kita tinjau beberapa fitur utama ini:

  • Terdesentralisasi: Karakteristik paling mencolok dari jaringan blockchain adalah sifatnya yang terdesentralisasi. Ini berarti data dan aset tidak dikendalikan oleh otoritas tunggal, melainkan didistribusikan di berbagai komputer dalam jaringan.
  • Open-Source: Jaringan blockchain sering bersifat open-source atau terbuka, yang berarti kode sumbernya dapat diakses dan dimodifikasi oleh siapa saja. Ini mendorong inovasi dan partisipasi luas dalam pengembangan teknologi blockchain.
  • Tahan Terhadap Perubahan Data: Data yang telah diverifikasi dan dimasukkan ke dalam rantai blockchain bersifat immutable atau tidak dapat diubah. Ini menjadikan jaringan blockchain sangat aman terhadap upaya perubahan atau manipulasi data.
  • Dikunci Menggunakan Kriptografi: Keamanan dalam jaringan blockchain didukung oleh teknologi kriptografi yang kompleks. Kunci kriptografi digunakan untuk mengamankan transaksi dan mengontrol akses ke aset digital.

Dengan memahami fitur-fitur ini, kita dapat menghargai potensi dan manfaat teknologi blockchain dalam berbagai aplikasi, termasuk aset kripto, keuangan, logistik, dan banyak lagi.

Menjelajahi Ragam Jenis Jaringan Blockchain

Public BlockchainPrivate Blockchain
OtoritasTerdesentralisasiBisa terpusat
AksesTerbuka untuk publik, bisa diakses siapa sajaJaringan hanya terbuka untuk pihak tertentu
Transaksi per detikLebih sedikitLebih banyak
Token asliAdaTidak diperlukan
KecepatanLebih lambatLebih cepat
Konsumsi energiTinggiSedikit
RisikoRisiko penyerangan tinggiRisiko penyerangan lebih rendah

1. Public Blockchain

Blockchain publik, seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan Solana (SOL), merupakan jaringan terbuka yang dapat diakses oleh siapa pun dan tidak memiliki hambatan penggunaan. Mayoritas blockchain publik sepenuhnya terdesentralisasi, didukung oleh berbagai node yang bertugas memproses transaksi. Blockchain jenis ini umumnya menggunakan metode konsensus Proof-Of-Work (PoW) atau Proof-of-Stake (PoS) untuk mengamankan dan memvalidasi transaksi. Dalam mengelola volume transaksi yang besar, blockchain publik memerlukan konsumsi energi listrik yang tinggi.

2. Private Blockchain

Apa itu Private blockchain merupakan jenis jaringan blockchain yang dibatasi dan dibuat oleh suatu entitas tertentu. Jaringan ini hanya dapat diakses oleh pihak-pihak yang memiliki izin khusus. Private blockchain seringkali menggunakan sistem verifikasi yang terpusat dan dikelola oleh inisiator jaringan. Dengan sifat tertutupnya, private blockchain sering didesain untuk memenuhi keperluan khusus tertentu. Kelebihannya mencakup kinerja yang lebih cepat dan stabil dibandingkan dengan blockchain publik. Namun, karena sifatnya yang terpusat, private blockchain dapat lebih rentan terhadap potensi serangan pihak ketiga.

Private blockchain biasanya memerlukan izin dan persetujuan dari pemerintah atau lembaga berwenang tertentu, dan seringkali dibuat untuk tujuan perusahaan atau organisasi tertentu. Sebagai contoh, Ripple (XRP) adalah salah satu jenis private blockchain.

Mengapa Blockchain Penting untuk Diterapkan?

Sistem jaringan blockchain telah menjadi elemen integral bagi jutaan pengguna di seluruh dunia. Salah satu dampak signifikan yang dihasilkan oleh blockchain adalah penciptaan ekosistem keuangan alternatif yang terus berkembang, dapat diakses oleh individu di seluruh dunia, dan semakin terhubung dengan kehidupan sehari-hari.

Dengan munculnya teknologi smart contract pada blockchain generasi kedua seperti Ethereum, blockchain semakin terintegrasi dalam berbagai aspek kehidupan. Teknologi smart contract ini telah digunakan secara luas dalam pengembangan decentralized finance (DeFi), yang mengubah cara tradisional dalam menangani aspek keuangan seperti menabung, pinjaman, dan asuransi menjadi lebih terdesentralisasi.

Baca juga: Cara Trading Crypto untuk Pemula dan Berbagai Tips biar Untung

Sifat desentralisasi blockchain menjadikannya hampir tidak mungkin untuk dimanipulasi, karena data yang ada dalam blockchain bersifat permanen. Seorang peretas harus merubah setiap salinan blockchain yang disimpan di semua node untuk dapat merusak jaringan tersebut. Selain itu, upaya kontrol pihak ketiga atau peretas terhadap blockchain memerlukan sumber daya yang sangat besar, sehingga sulit dilakukan.

Perkembangan teknologi ini memiliki peran krusial dalam menciptakan sistem keuangan alternatif yang aman, terbuka bagi semua, dan tidak tergantung pada satu entitas kontrol.

Penggunaan Teknologi Blockchain

Sangat kompleks bukan? Ketika kita berbicara tentang apa itu blockchain, pertama-tama kita harus memahami bagaimana teknologi ini bekerja. Bagaimana setiap blok data terkait dengan yang sebelumnya, bagaimana transaksi diverifikasi, dan bagaimana kriptografi menjaga keamanannya.

Nah, di balik kompleksitas ini, kita bisa bertanya bagaimana setiap individu bisa memahami konsep ini? Selain itu, kita juga dapat merenung, mengapa blockchain ini begitu penting?

Selanjutnya mari pelajari mengenai penggunaan teknologi blockchain ini. Penggunaan teknologi blockchain tidak memiliki batasan yang jelas, dan ini sebenarnya merupakan fondasi data yang dapat diterapkan di berbagai industri. Saat ini, kita telah menyaksikan teknologi blockchain digunakan di luar sektor keuangan dalam berbagai konteks, termasuk identitas digital, industri data, musik, rantai pasokan, dan sektor kesehatan. Meskipun demikian, pengembangan teknologi ini dalam berbagai industri tersebut masih dalam tahap awal.

Salah satu perkembangan yang pesat dalam penggunaan teknologi blockchain adalah Central Bank Digital Currencies (CBDCs), yang merupakan mata uang fiat yang dibangun di atas jaringan blockchain tetapi tetap dikontrol oleh pemerintah yang menciptakannya. Beberapa negara seperti Indonesia dan Amerika Serikat sedang mengkaji dan merencanakan peluncuran CBDC mereka.

Dengan peningkatan popularitas dan adopsi aset kripto, diharapkan bahwa implementasi teknologi blockchain dalam berbagai industri akan terus berkembang dan menciptakan peluang baru.

Kesimpulan

Apa itu blockchain? Blockchain adalah jaringan terdesentralisasi yang memungkinkan pencatatan transaksi dalam blok-blok dengan kode hash yang memastikan keamanan. Teknologi ini awalnya dikembangkan oleh Stuart Haber dan Scott Stornetta pada tahun 1990-an dan menjadi dasar bagi penciptaan Bitcoin oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2009.

Cara kerja blockchain dijelaskan, dengan blok-blok yang terhubung secara berurutan dan verifikasi transaksi yang dilakukan oleh para penambang. Keamanan dalam blockchain didukung oleh kriptografi yang kompleks, dan data yang telah masuk ke dalam rantai blockchain bersifat immutable atau tidak dapat diubah.

Blockchain juga memiliki keuntungan dan kekurangan, termasuk tingkat keamanan, perlindungan anonimitas data transaksi, cakupan global, transaksi peer-to-peer, dan keterbukaan data. Selain itu, blockchain dan kripto juga memiliki keterkaitan, meskipun memiliki perbedaan dan persamaan.

Blockchain penting untuk diterapkan, dengan fokus pada keamanan, desentralisasi, dan potensi untuk menciptakan sistem keuangan alternatif. Penggunaan teknologi blockchain di berbagai industri juga disorot, dengan contoh seperti CBDCs dan potensi pengembangan lebih lanjut dalam berbagai sektor. Oleh karena itulah mengapa, blockchain begitu kompleks dan mengapa teknologi ini penting dalam dunia modern.

Pasar Crypto Exchange Terpercaya di Indonesia

Di Indonesia,  kripto menjadi salah satu topik yang semakin mendapat perhatian. Banyak orang mencari informasi mengenai investasi crypto terpercaya di Indonesia, dan salah satu platform jual beli crypto terpercaya yang dapat Kamu pertimbangkan adalah digitalexchange.id, sebuah crypto exchange di Indonesia.

Sebagai platform investasi dan jual beli aset kripto, digitalexchange.id memiliki tingkat keamanan yang tinggi sebagai salah satu keunggulannya. Kami memiliki sistem keamanan yang canggih untuk melindungi aset crypto Kamu dari ancaman cyber. Selain itu, kami juga menawarkan berbagai pilihan aset kripto yang dapat diperdagangkan, sehingga memberikan fleksibilitas dalam diversifikasi portofolio investasimu.

Pasar crypto di Indonesia terus berkembang, dan digitalexchange.id, memberikan akses mudah untuk terlibat dalam pasar ini. Keuntungan lain adalah likuiditas yang tinggi, yang memungkinkan Kamu untuk mudah melakukan crypto trading Indonesia kapan pun sesuai dengan kebutuhanmu.

Selain itu, dengan menggunakan digitalexchange.id, Kamu dapat memanfaatkan berbagai fitur dan alat analisis yang membantu Kamu membuat keputusan investasi yang lebih cerdas. Dengan demikian, ada banyak peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan melalui digitalexchange.id. Jadi, jangan tunggu lagi, segera daftar dan berpetualang di dunia investasi yang menakjubkan!


Butuh platform jual beli crypto Indonesia dengan spread harga rendah dan liquidity yang cepat?

digitalexchange.id akan menjawab kebutuhanmu

Tersedia di App Store & Play Store


Share This Article: